Langsung ke konten utama

Perkembangan Teknologi di Jaman Milenial


           Emy Siska Setyawati seorang yang mempunyai pengalaman tentang dunia IT Analyst dan Developer, Beliau selaku pembicara di sebuah acara seminar bertemakan "Generasi Millenial Di Era Digital" yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sabtu (13/04).
Akhir -akhir ini kata milenial selalu bermunculan dalam setiap perbincangan publik yang ada dalam lingkungan masyarakat Indonesia, baik dalam sisi pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan agama selalu saja menyoroti peran penting generasi milenial. Apalagi berbicara tentang politik yang kian tidak ada habis - habisnya untuk menarik dukungan kaum milenial itu sendiri, sebagai masyarakat biasa tentunya kita hanya berfikir bahwa tahun politik adalah momentum pesta demokrasi untuk mendapatkan pemimpin terbaik. 
           Emy menyatakan, Di era millenial ini kita enggak bisa pisah dari yang namanya internet. Bahkan, internet sekarang menjadi bagian dari gaya hidup. Apalagi kalau bukan yang dinamakan gaya hidup digital. Semenjak adanya koneksi jaringan internet yang bisa dengan mudah didapatkan, hal itu membantu hidup kita menjadi lebih mudah. Dan itulah salah satu alasan teknologi diciptakan untuk mendukung kegiatan sehari-hari.Tentunya ada banyak peranan internet yang membantu dalam kegiatan sehari-hari
           Gaya hidup digital juga mempengaruhi jenis-jenis pekerjaan, banyak muncul pekerjaan-pekerjaan baru yang cocok dengan era millennial. Pekerjaan yang diinginkan oleh generasi sekarang adalah pekerjaan yang lebih seru dibanding generasi zaman dahulu. Seperti youtubers, selebgram, blogger, content writer, online shop, dan web developer. 
           Di dunia yang  serba cepat ini, membuat kita dituntut untuk lebih kreatif dalam hidup. Jadi kita sebagai generasi millenial harus bisa memanfaatkan dan menggunakan media sosial dengan baik.
Untuk berkontribusi dalam dunia pekerjaan yang menggunakan media sosial kita harus berkonsisten dan menyukai tantangan. Peranan jaringan internet saat ini sudah sangat membantu kehidupan kita. Karena internet membuka peluang yang besar untuk kita bebas berekspesi dan berkarya juga sebagai ladang mencari pekerjaan yang nantinya karya-karya kita bisa dikenal banyak oleh kalangan masyarat. ujar Emy Siska Setyawati selaku pembicara acara seminar 

Sumber : https://www.kompasiana.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Bahasa Pemrograman

 1. Bahasa Pemrograman PHP              PHP merupakan singkatan rekursif Hypertext Preprocessor.  Definisi dari PHPadalah  bahasa pemrograman server-side yang dirancang untuk pengembangan web. PHP dikatakan server-side karena program yang diberikan akan dijalankan/diproses pada komputer yang bertindak sebagai  server . Sebagai contoh, ketika Anda membuka situs facebook.com maka web browser akan melakukan request ke server.              Suatu website akan sering dikunjungi oleh pengguna jika informasi didalamnya terus diperbaharui (up to date). Dengan demikian, pemrogram website harus melakukan penambahan atau pengubahan data didalamnya. Salah satu bahasa pemrograman yang dapat melakukan hal tersebut adalah PHP. Menggunakan PHP maka pemrograman website tidak perlu melakukan proses editing manual di halaman  HTML . Pemrogram hanya perlu mengubah data dan informasi tersebut melalui datab...

Ogoh-ogoh Kreativitas Pemuda Bali

     Ogoh-ogoh itu sendiri diambil dari sebutan ogah – ogah dari bahasa Bali yang artinya sesuatu yang digoyang-goyangkan. Pada tahun 1983 merupakan bagian penting dalam sejarah ogoh-ogoh di Bali, pada tahun itu mulai dibuat wujud-wujud bhuta kala berkenaan dengan ritual Nyepi di Bali. Ketika itu ada keputusan presiden yang menyatakan Nyepi sebagai hari libur nasional. Semenjak itu masyarakat mulai membuat perwujudan onggokan yang kemudian disebut ogoh-ogoh, di beberapa tempat di Bali. Budaya baru ini semakin menyebar ketika ogoh-ogoh diikutkan dalam Pesta Kesenian Bali ke XII.     Ogoh-ogoh adalah tradisi yang akan terus ada dari masa ke masa, karena merupakan sebuah seni dan kreativitas tanpa batas oleh anak muda. Mereka yang tergabung dalam Sekeha Teruna Teruni (STT) semakin terdorong membuat ogoh-ogoh untuk ditampilkan dalam pawai kendati harus mengeluarkan banyak uang. Sumber : https://humassetda.bulelengkab.go.id/artikel/penge...

Aplikasi untuk Menjadi Orang Lain

Candra Malik (Ilustrasi: Edi Wahyono/detikcom) Jakarta - Dunia memang sedang bersalin rupa. Sejak puluhan tahun silam, bahkan lebih, manusia melakukan hampir segala cara menyangkal dan menangkal penuaan dini. Mulai rambut disemir demi menyiasati uban, keriput tidak boleh menyeruak, kantong mata tebal juga harus dikompres, hingga pertanyaan soal umur pun ditabukan. Tapi, entah mengapa, tiba-tiba kita ingin melihat wajah tua kelak. Bukan teknologi yang sesungguhnya telah merangsang ketidaksanggupan kita untuk menahan diri mengikuti tren. Namun justru ketidaksanggupan kita menahan diri itulah yang menjadikan tren teknologi. Bukan lagi data pribadi kita sebenarnya yang mungkin saja dicuri, melainkan bahkan kepribadian kita. Hari-hari ini, potret wajah-wajah tua seolah jadi teropong melihat masa depan. Face App, nama aplikasi yang lekas tenar tersebut. Beberapa pengguna aplikasi pop itu memunculkan potret mereka yang jauh lebih sepuh melampaui usianya kini...